This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemantapan Mutu Laboratorium Klinik

Sobatku yang tercinta ! mungkin sobat sudah pernah tahu bahwasanya jumlah laboratorium klinik di Indonesia saat ini meningkat dengan pesat. Dengan berkembangnya penelitian,peningkatan ini juga diikuti oleh bertambahnya berbagai macam tes serta metoda analitik yang baru. Kimia klinik termasuk kelompok tes yang banyak diminta oleh dokter klinik.
Ketersediaan bermacam-macam merek reagen dan peralatan otomatik yang canggih akan menimbulkan masalah dalam memilih mana yang baik. Demikian juga dalam pemeriksaan yang menggunakan alat otomatik akan menyulitkan kita untuk melacak adanya penyimpangan reaksi seperti nonlinearitas atau kesalahan panjang gelombang fotometer.
Tuntutan akan mutu hasil pemeriksaan laboratorium yang baik datang tidak saja dari klinisi akan tetapi juga langsung dari masyarakat. tuntutan ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi personil labaoratorium. Upaya yang nyata untuk menjawab tantangan itu adalah pelaksanaan program pemantapan mutu laboratorium.
Sejak tahun 1980 pemerintah bersama perhimpunan profesi laboratorium melaksanakan program pemantapan mutu laboratorium yaitu Program Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Klinik (PNPKLK). Program ini yang merupakan program pemantapan mutu ekstra laboratorium, sedikit banyak telah menggugah kesadaran para pengelola laboratorium di negara kita akan arti mutu laboratorium yang baik.
Masalah saat ini adalah bahwa kesadaran dalam melaksanakan pemantapan mutu masih terbatas  pada keikutsertaan dalam program pemantapan mutu ekstralaboratorium, mungkin sekarang ini masih ada laboratorium yang belum  melaksanakan program pemantapan mutu Intralaboratorium. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang arti, tujuan dan manfaat dari pemantapan mutu laboratorium klinik. Sejalan dengan itu dalam melaksanakan program tersebut diatas telah mempunyai dasar hukum  yaitu ; (1). Undang-undang R.I. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 10 dan 67 (2). Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 499/puslabkes/1984 tentang: Panitia Pelaksana Standarisasi dan Quality Control, memutuskan membentuk panitia pelaksanaan Standarisasi dan Quality Control. (3). Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. 208/SK/Yan.Kes./82 tentang : Wajib mengikuti Program Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Klinik bagi Laboratorium Swasta. Nah sobat ikuti kelanjutannya diblog ini juga.... da dulu yah! capek da lama ga ngetik..hiii





Dasar Statistik Pemantapan Kualitas Labklin

Pemantapan kualitas dalam laboratorium klinik pada umumnya didasari pada evaluasi statistik. Oleh karena itu bagi sobat yang bekerja dilaboratorium klinik  khususnya tenaga tehnisi lab, ada baiknya sobat mempelajari serta menguasainya, hal ini demi menjamin kualitas laboratorium dimana sobat bekerja. apabila kualitas sudah kita jaga dan ditunjang dengan sumberdaya manusia yang kompeten maka secara otomatis kepuasan pelanggan dapat dicapai dan pada akhirnya  akan menguntungkan bagi laboratorium itu sendiri dan berimplikasi bagi sobat semua itu yang sobat harapkan bukan?.....waullahualam.
Nah untuk mempersingkat cerita Bang jay kali ini akan membahas tentang berbagai bentuk kesalahan menurut GAUSS

Bentuk- bentuk kesalahan
Sobat mungkin tidak menyadari sebagi contoh  hasil analisa kimia kuantitatif  saja selalu tak luput dari kesalahan- kesalahan yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Untuk mengenal lebih baik dan menghindari kesalahan maka GAUSS membagi menjadi tiga macam bentuk kesalahan :
a. Kesalahan kasar ( kesalahan klerikal= kesalahan tata usaha= pra analitik)
b. Kesalahan acak
c. Kesalahan sistematik

a.Kesalahan  kasar 
Kesalahan kasar dapat timbul akibat kekeliruan-kekeliruan baik pada Pra maupun Pasca analitik,misalnya persiapan penderita, kesalahan penomoran(labeling), tertukar,kesalahan pemakaian anti koagulan, hemolisis, kerusakan spesimen karena penyimpanan atau transportasi, kesalahan perhitungan, transkripsi, panjang gelombang pengukuran dan lain-lain. pada umumnya kesalahan kasar dapat dihindari melalui sistem organisasi laboratorium yang baik dan teratur.

b. Kesalahan Acak ( Rendom error)
Kesalahan ini menyebabkan presisi hasil pemeriksaan menjadi kurang baik. Kesalahan ini dapat terjadi karena kepekaan suhu, arus/tegangan listrik, waktu inkubasi, proses pemeriksaan, cara pemipetan dan lain-lain.
kesalahan ini tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi sampai batas tertentu dengan cara melakukan pemeriksaan dengan teliti, dan menggunakan alat dan reagen yang lebih baik, dan prosedur pemeriksaan yang benar.

c. Kesalahan sistematik
Kesalahan sistematik menyebabkan akurasi hasil pemeriksaan kurang baik, Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh metode pemeriksaan yang dipakai, pipet yang kurang baik akurasinya, reagen yang rusak atau salah cara melarutkannya, panjang gelombang yang dipakai, kurva yang tidak linier, dan lain-lain. kesalahan ini dapat dilihat dari kartu kontrol Levey jennings adanya kecenderungan atau pergeseran. kesalahan ini harus dicari dan dihindarkan.